Merokok Sebagai Faktor Risiko Stroke
Seberapa sering anda mendengar tentang rokok dan pengaruhnya ke kesehatan? Apakah anda seorang perokok? Adakah orang terdekat atau keluarga anda adalah seorang perokok? Lumrah kita dengar tentang kebiasaan merokok sebagai biang kerok dari sekian banyak keluhan kesehatan. Rokok dikaitkan dengan banyak penyakit mematikan. Salah satu penyakit yang dikaitkan dengan merokok adalah stroke. Angka kematian dan kecacatan akibat stroke terus meningkat di seluruh dunia.
Merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke hingga 2-6 kali dibandingkan mereka yang tidak merokok. Risiko ini juga dikatakan dapat meningkat hingga berkali lipat seiring dengan semakin banyak dan seringnya merokok. Bahkan dalam sebuah penelitian dilaporkan risiko stroke meningkat hingga 9 kali lipat pada mereka yang merokok hingga 40 batang atau lebih dalam sehari. Istilah “the more you smoke, the more you stroke” sering digunakan untuk menggambarkan kondisi ini.
Bagaimana rokok dapat mengakibatkan stroke?
Rokok diketahui memiliki banyak jenis racun yang terkandung di dalamnya. Ada sekitar 600 jenis bahan yang berkaitan dengan lebih dari 7000 jenis zat kimia dalam rokok. Sebagian besar zat ini berbahaya seperti arsen, sianida, karbon monoksida, dan nikotin. Bahkan 69 di antaranya dapat memicu kanker. Lalu bagaimana rokok bisa mengakibatkan stroke?
Stroke terjadi karena adanya gangguan peredaran darah di otak. Bahan-bahan berbahaya dalam rokok dapat mengganggu berbagai proses metabolisme dalam tubuh yang berakibat pada terjadinya hal tersebut. Kerusakan mulai terjadi pada sel-sel di saluran napas, paru-paru hingga pembuluh darah termasuk pembuluh darah otak. Karbon monoksida dapat mengurangi jumlah oksigen dalam darah, sedangkan nikotin dapat mengganggu irama jantung dan meningkatkan tekanan darah. Bahan kimia berbahaya dalam rokok juga dapat mengakibatkan pengentalan darah akibat gangguan pada komponen darah. Rokok juga dapat mengakibatkan meningkatkanya kolesterol ‘jahat’ dan menurunkan kolesterol ‘baik’ dalam tubuh yang berhubungan dengan proses penyumbatan pembuluh darah oleh lemak, serta masih banyak perubahan lainnya pada tubuh yang disebabkan oleh rokok. Semua hal tersebut di atas dapat mengakibatkan gangguan pada aliran pembuluh darah otak yang mengakibatkan terjadinya stroke.
Perokok aktif dan second-hand smoke
Apa yang dimaksud dengan perokok aktif dan perokok pasif? Secara sederhana, perokok aktif adalah mereka yang menghisap rokok secara langsung sedangkan perokok pasif atau sering diistilahkan dengan ”second-hand smoke” adalah mereka yang tidak merokok namun terpapar asap rokok karena situasi dan kondisi tertentu (environmental smoke).
Paparan terhadap asap rokok meningkatkan risiko stroke hingga 1,82 kali jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak merokok dan tidak terpapar asap rokok. Risiko stroke juga lebih tinggi 1,5 kali pada mereka yang terpapar asap rokok setidaknya selama 20 jam dalam satu minggu dibandingkan mereka yang hanya terpapar kurang dari 1 jam dalam seminggu.
Baik perokok aktif maupun pasif, keduanya memiliki risiko yang tinggi mengakibatkan terjadinya stroke. Bahkan jika dibandingkan antara kelompok yang sama-sama sudah mengalami stroke, risiko kematian meningkat hingga 2 kali pada penderita stroke yang merokok dibandingkan yang tidak.
Nah, pada artikel berikutnya kita akan membahas tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana caranya mengontrol faktor risiko tersebut.
0 Comments