Tentang Stroke
Apa itu stroke?
Stroke pada dasarnya adalah gangguan aliran darah ke otak, bisa berupa sumbatan atau pecahnya pembuluh darah, dan dapat menimbulkan kerusakan pada struktur otak. Gejalanya bervariasi tergantung struktur otak mana yang terkena, info lebih lanjut tentang gejala stroke dapat dilihat di sini. Bila gejala ini hilang kurang dari 24 jam disebut transient ischemic attack (TIA). Namun jangan menunggu 24 jam untuk mencari pertolongan, karena pada kasus stroke berlaku time is brain, artinya semakin banyak waktu yang hilang maka semakin banyak kerusakan pada sel otak.
Jenis Stroke
Ada dua jenis stroke. Stroke yang disebabkan oleh pembuluh darah yang pecah disebut stroke perdarahan atau stroke hemoragik. Sedangkan stroke yang disebabkan penyumbatan pada pembuluh darah otak disebut stroke iskemik, dimana tipe ini lebih sering terjadi di masyarakat. Penanganan kedua jenis stroke ini berbeda. Selain dari gejala dan faktor risiko, dokter juga memerlukan pemeriksaan pencitraan seperti Computed Tomography scan (CT scan), Magnetic Resonance Imaging (MRI), Magnetic Resonance Angiogram (MRA), CT/MR Perfusion, dan/atau Digital Subtraction Angiography (DSA) untuk menentukan penatalaksanaan pasien stroke.
Data dari Indonesian Stroke Registry (Oct 2012- Apr 2013) menunjukkan 67,1% adalah stroke iskemik dan 32,9% adalah stroke hemoragik
- Stroke Hemoragik 32.9%
- Stroke Iskemik 67.1%
Apa dampak dari Stroke?
Stroke menduduki peringkat ketiga penyebab kematian; dan stroke menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kecacatan di dunia. Sedangkan di Indonesia, stroke adalah penyebab kecacatan dan kematian nomor satu. Stroke dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia. Ketika seseorang terkena stroke yang mengakibatkan kelumpuhan yang berat, sesungguhnya saat itu stroke tidak hanya berdampak pada si pasien saja, namun juga pada keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Stroke tidak hanya masalah kesehatan semata, namun juga akan memberi pengaruh ke faktor ekonomi dan sosial suatu keluarga dan juga bangsa.